Menikah
bukan karena sudah terlanjur, sehingga “diperintah oleh bayi di perut. Orang
Tionghoa kalau menikah selalu menulis di dalam iklan atau pengumuman di surat
kabar: “Demi perintah orang tua, kami akan menah pada tanggal...”. Tetapi itu
zaman dulu. Dulu orang menikah atas perintah orang tua, tetapi orang zaman
sekarang menikah atas perintah anak-anak kecil. Sudah terlanjur, akhirnya
hamil. Maka sekarang anak bayi itu memerintah untuk cepat-cepat menikah, supaya
tidak malu. Sudah hamil baru menikah, itu berarti demi anakku yang diperut.
Berapa banyak orang yang menikah karena sudah terlanjur. Pernikahan tidak
seharusnya didasarkan pada keadaan seperti itu.
(Pdt. Dr. Stephen Tong: Keluarga Bahagia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar