Suara
Setan dapat diketahui dengan melihat dampak meragukan Firman Allah. Rene
Descartes, seorang filsuf Perancis, mengatakan bahwa keraguan memilkik dua
penyebab, Sebelumnya, orang tidak terlalu mengerti akan “keraguan”. Setelah Descartes, keraguan
mulai dimengerti dengan lebih teliti. Keraguan ada yang dimotivasi oleh
keinginan untuk percaya, tetapi mengalami kesulitan, sehingga mengakibatkan
keraguan. Sebagian lagi keraguan timbul karena memang mau meragukan.
Setan
memberikan keraguan, sehingga kita semakin lama tidak percaya kepada Firman
Tuhan. Keraguan demikian pasti adalah keraguan dari Setan. Dalam keraguan yang
dikerjakan oleh Setan ini, terdapat dua proses yang ia garap, (1) memutlakan yang salah (2) merelatifkan yang benar (3) ketika Allah berkata : “Jangan makan,
pada hari engkau makan, engkau pasti mati,” maka setan merelatifkan dengan
mengatakan bahwa belum tentu akan
mati. Sesuatu yang Allah pastikan, kini tidak dikonfirmasikan, malahan
diragukan. Bahkan ketika Adam makan dan kelihatan tidak mati, itu seolah
menjadi konfirmasi hal yang salah.
Akibatnya, manusia meragukan suara Allah dan mmutlakan suara Setan.
(Pdt. Dr. Stephen Tong: Roh Kudus, Suara Hati Nurani dan
Setan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar