Setan
pada mulanya adalah penghulu malaikat, tetapi yang dicampakan turun karena
melawan Allah, maka sebenarnya ia adalah makhluk angkasa, tetapi memiliki
kedudukan yang telah diturunkan oleh Tuhan, menjadi makhluk yang sedang
menunggu hukuman yang kekal. Inilah terjadinya perubahan status yang pertama,
yaitu kejatuhan dari penghulu malaikat. Penghulu malaikat, sambil melayani
Tuhan ternyata memiliki ambisi sendiri, sambil melayani Tuhan sambil ingin
merebut kemuliaan Tuhan, sambil melayani Tuhan, sambil berusaha untuk merampas
kedudukan seperti Allah. Dalam keadaan demikian, maka Allah yang melihat
motivasinya, menggulingkan dia.
Allah
adalah satu-satunya Otoritas tertingi, yang berhak manjadi “Diktator yang baik”.
Semua diktator adalah manusia yang memutlakan diri, tetapi Allah adalah
Kemutlakan yang Mutlak dan Kemutlakan yang Baik, yang memang seharusnya
memiliki kuasa tertinggi, sehingga hanya Dialah yang memiliki hak untuk
menduduki kuasa tertinggi itu. Dia adalah satu-satunya yang benar. Ia adalah
Kuasa itu sendiri, Kebenaran itu sendiri, Kebajikan itu sediri, Kekudusan itu
sendiri dan Keadilan itu sendiri.
Maka
ketika malaikat itu dijatuhkan, secara kuasa, Setan tetap adalah malaikat yang
memiliki kekuasaan yang sangat besar sekali, tetapi secara status perubahan, ia
tidak lagi menjadi penghulu malaikat,
tetapi menjadi Setan. Oleh karena itu, ia akan terus menjalankan tiga
tugas, yaitu: Melawan Allah, Menggoda manusia dan Menuduh orang suci terus menerus.
(Pdt. Dr. Stephen Tong : Roh Kudus, Suara Hati Nurani dan
Setan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar