“Cepatlah
menikah, saya sudah tidak tahan ingin gendong cucu.” Baru beberapa hari yang
lalu seorang berkata kepada saya, bahwa ia ingin sekali anak-anaknya cepat
menikah tetapi belum ada yang nikah, ia ingin sekali. Ia merasa tidak enak
lihat anak orang lain sudah menikah dan anak sendiri belum menikah. Sabar! Daripada salah nikah, lebih baik menunda
nikah. Bukan demi untuk melayani orang tua yang sedemikian ingin
menggendong cucu, maka cepat-cepat menikah. Setiap orang yang mau menikah harus
mempunyai pengertian makna nikah yang dikaitkan dengan rencana Allah, sehingga
dapat menguasai emosi dan nafsunya sendiri, kalau tidak Saudara tidak berhak
untuk menikah.
(Pdt. Dr. Stephen Tong: Keluarga Bahagia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar