Rabu, 27 Maret 2013

Rencana Bersama Tuhan

Yakobus 4:13-17

Banyak orang dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya, tanpa pernah berdoa dan meminta pimpinan Allah. sepertinya jika segala sesuatu sudah ia pikirkan dengan baik, maka semua rencana akan bisa berjalan dengan lancar, dan seolah-olah Allah pasti akan menyetujuinya. Namun apakah benar demikian? Kadang-kadang, apa yang kita rencanakan dan memang belum kita pernah doakan, toh juga berjalan dengan baik, Dan ada juga kalanya, rencana yang kita doakan, tidak berjalan dengan baik. lalu bagaimana? Sebenarnya bukan bergantung apakah rencana kita berhasil atau tidak, maka kita baru tahu apakah itu berarti Tuhan berkenan atau tidak. Kadang Allah  memang membiarkan kita mendapatkan keberhasilan sementara sebagai pengujian atau kegagalan bahwa hal itu tidak Ia perkenan.

Tapi satu yang pasti adalah marilah kita dari muda belajar tidak bergantung pada pengertian kita sendiri. Supaya keberhasilan kita itu karena memang berarti Allah menyetujuinya dan juga biarlah kegagalan kita menjadi tanda bahwa Allah tidak berkenan. Karena alangkah bahayanya jika kita selalu berhasil tapi ternyata Allah tidak menyetujuinya dan IA membiarkan kita. hal itu jauh lebih bahaya dari pada kegagalan. Marilah mulai hari ini setiap doa-doa kita melibatkan Allah untuk mengatur seluruh rencana hidup kita kedepan.

(diambil dari renungan harian "Majalah Kita Edisi 23")

Jangan Memfitnah

(ayat bacaan) Yakobus 4: 11-12.

Gereja Tuhan adalah kumpulan orang-orang percaya, saudara seiman, satu tubuh Kristus. Sehingga dalam persekutuan ini memiliki ciri khas yaitu saling mengasihi dan saling membangun satu dengan yang lain. Alkitab mengumpamakan seperti satu tubuh yang terdiri dari banyak anggota. Maka demikian juga yang terjadi dengan tubuh kita, jika ada bagian tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh merasa sakit. Jika ada sel-sel tubuh kita yang rusak. maka dalam tubuh itu sendiri akan ada suatu cara untuk memperbaikinya, sehingga tubuh menjadi menjadi sehat kembali. tentu ketika mata sakit, maka tidak mungkin tangan malah menambah penyakitnya. Tapi tangan akan bekerja untuk membantunya sembuh dengan mengambil obat untuk mata. Dan obat itu kadang terasa perih di mata, tetapi tetap mengambilnya, karena itu untuk menyembuhkan mata itu sendiri.

Maka demikian dengan Ayat 11 dan 12 yang kita baca tadi. dalam rangka kita ini satu saudara, maka janganlah kita memfitnah atau mengatakan yang buruk tentang saudara kita yang lain yang bisa berakibat merusak orang itu. Mengapa demikian? Pertama, karena penilaian kita bisa saja salah maka kita bisa terlanjur menyakiti saudara kita. Kedua, meskipun perkataan dan penilaian kita tepat tapi jika waktu dan caranya tidak tepat maka akan tetap berdampak buruk. Seperti perumpamaan mata dengan tangan tadi. Jika tangan memberi obat tidak pada waktunya dan dengan cara yang salah, maka itu bukan akan menyembuhkan mata yang sakit tapi malah merusaknya.

( diambil dari buku renungan "majalah kita edisi 23")

Senin, 25 Maret 2013

Hati yang sempit dan suka Mendendam

Orang yang pada saat diperlakukan dengan baik tidak apa-apa, tetapi kesalahan kita yang sedikit saja akan terus menerus diingat, adalah orang yang kurang stabil jiwanya. Dendam yang tidak kau buang dari hatimu akan membuat dirimu tidak mempunyai sejahtera. Hati yang sempit, tidak akan mudah melupakan kesalahan dan kekurangan orang lain akan selalu mengikat dirimu dan membuatmu tidak mempunyai dada yang lapang dan tidak bisa menikmati sejahtera yang sungguh-sungguh. kita perlu belajar untuk selalu mengingat segala kebaikan orang dan melupakan segala kejelekan orang lain. Ini memang tidak mudah tapi di situlah letak rahasia untuk melepaskan diri dari kesukaran dan dari hati yang tidak beres. Jangan banyak mengingat kekurangan orang lain.

(diambil dari buku "Iman Pengharapan&Kasih Dalam Krisis" - Pdt. Dr. Stephen Tong)

Persahabatan dengan Dunia. Yakobus 4:1-10

Orang yang iri hati dan yang terperangkap dalam nafsu dunia bisa juga berdoa kepada Allah demi kepentingannya itu. Mari kita baca lagi ayat 2-3. Ternyata bisa juga kita berdoa untuk hal yang salah. Alkitab mencatat bahwa seseorang bisa berdoa untuk tujuan meminta sesuatu untuk kepentingannya sendiri dan bahkan untuk memuaskan nafsunya. Tentu saja ini doa yang salah. jika demikian bahaya sekali jika seseorang sudah iri hati dan diikat oleh nafsu dunia ini, ia bisa berdoa kepada Allah untuk memuaskan kepentingannya: maka saat itu kita sedang memperalat Allah untuk kesenangan kita sendiri. Alangkah jahatnya jika demikian. Dalam doa kita bukan menyembah dan meminta hikmat Allah, tapi malahan bisa bersalah kepada Allah dalam doa-doa kita.

Mari kita membaca Amsal 3:34. Allah menentang orang yang congkak dan mengasihi orang yang rendah hati. Siapakah orang yang congkak? Yaitu yang dalam hatinya hanya memikirkan keinginan dan kepentingannya sendiri. Orang yang congkak tidak tentu kelihatan congkak dari luar. dan begitu juga dengan orang yang rendah hati, tidak tentu orang yang kelihatan lembut dari luar adalah orang yang rendah hati. Alkitab mengatakan bahwa iri hati lawan katanya adalah rendah hati. lalu apakah itu rendah hati yang sejati?
Rendah hati adalah merendahkan diri di hadapan Tuhan. ayat 9-10.

(diambil dari Majalah Kita edisi 23.)

Kamis, 21 Maret 2013

Hikmat Dari Sorga - Yakobus 3:13-18

kadang kita tergoda untuk menunjukan beberapa baiknya dan hebatnya diri kita kepada orang  lain. Apalagi jika kita sedang dihina atau direndahkan. Atau ketika iri hati muncul maka kita sangat ingin orang lain juga tahu bahwa kita tidak kalah hebatnya dengan orang yang kita iri, Alkitab mengatakan itu semua bukan hikmat dari atas atau dari sorga. Tapi itu semua adalah hikmat dunia. Hikmat dunia datang dari mana? Dari nafsu manusia dan dari setan-setan.

Alkitab mengatakan jika kita iri hati, maka kita akan mementingkan diri sendiri. Apakah maksudnya? coba kita ingat-ingat lagi, tentu kita pernah iri hati. Mengapa iri hati? karena saat itu kita tidak rela jika ada orang lain yang dianggap lebih baik atau lebih hebat dari kita. Maka ada perasaan yang timbul bahwa kita harus membuat orang lain juga tahu bahwa kita juga hebat atau bahkan kita lebih hebat. Sehingga apakah yang kemudian dilakukan orang yang iri hati? pasti mementingkan diri sendiri. Ternyata benar yang dikatakan Alkitab. Lalu apakah Allah berkenan akan hal demikian? Tentu saja tidak. Apakah yang Allah inginkan? Allah ingin cari hidup kita yang baik itu menyatakan hikmat yang dari atas atau yang dari sorga. Apa saja yang menjadi tanda atau buah hikmat dari sorga?

Hikmat dunia punya ciri ingin menonjolkan diri supaya diketahui banyak orang. Tapi hikmat dari sorga, justru pertama-tama mengejar perkenanan Allah di sorga terlebih dahulu yang tidak bisa kita lihat dan tidak sengaja memamerkan diri. Namun terang itu akan terpancar keluar dengan sendirinya.

(diambil dari majalah kita edisi 23 "Kembali Kepada Allah")

Jiwa Yang Suka Bersungut-sungut.

Selalu tidak puas ini dan itu. Barangsiapa selalu bersungut-sungut, dia tidak pernah mempunyai kestabilan. Orang yang tidak puas terhadap Tuhan, orang yang tidak puas terhadap sesamanya, ia akan selalu mengomel dan tidak pernah merasa puas. Pernahkah engkau berjumpa dengan orang semacam ini, bila engkau berbicara kepadanya selalu dijawab dengan 'tapi...' "Puji Tuhan hari ini cerah," dia akan menjawab, "Tapi cerahnya cuma tiga jam saja." "Puji Tuhan, keadaan indonesia sudah membaik." "Tapi masih banyak kesulitan." Dia tidak pernah merasa puas, tidak pernah mengucap syukur kepada Tuhan, selalu bersungut-sungut dan selalu mengkritik. Orang yang demikian tidak pernah menikmati sejahtera dan istirahat di dalam jiwanya.

(diambil dari buku "Iman Pengharapan & Kasih Dalam Krisis" - Pdt. Dr. Stephen Tong.)

Rabu, 20 Maret 2013

Cinta dan Seks

Jangan Melampiaskan seks sembarang, karena akibatnya yang ditimbulkan terlalu berat, penyesalannya terlalu dalam, dan kesedihan didalam hati nuranimu sulit untuk  dapat direkatkan dengan cinta Tuhan. Belajarlah untuk bisa mempersatukan cinta dan seks dengan sebaik mungkin. Jangan engkau menikah dengan seseorang yang tidak sungguh-sungguh engkau cintai. karena selanjutnya dia akan menjadi korbanmu. Engkau telah menyita waktunya seumur hidupnya dan dia tidak akan pernah menikmati cinta yang sesungguhnya darimu. Tetapi engkau mengatakan, bahwa engkau perlu nikah. Maka disini, janganlah engkau menikah hanya untuk memenuhi kebutuhanmu, secara spesifik, janganlah engkau menjadikan pasanganmu sebagai alat untuk melampiaskan kebutuhan seksmu. Itu adalah tindakan dan sikap yang tidak benar. Tidak bisa menikah dengan yang sungguh-sungguh cinta, lalu karena kebutuhan seks menikah dengan orang yang tidak sungguh-sungguh engkau cinta, adalah dua hal yang sama-sama tidak baik. karena itu, hendaklah engkau berdoa agar Tuhan mempersiapkan kesempatan dan kemungkinan untuk bisa menikah dengan orang yang sungguh-sungguh engkau cintai.

Tetapi mungkinkah kita menikah dengan seseorang yang sungguh-sungguh yang kita cintai dan keduanya cocok seratus persen? Bukankah hampir tidak ada kondisi yang sempurna seperti itu? Akibat dosa, manusia sulit sekali menemukan pasangannya dengan cinta yang sama derajatnya, sama kentalnya  dan sama intimnya. itu hanya merupakan gambaran cinta Romeo dan Juliet. Romeo cinta sepenuhnya pada Juliet sama cintanya pada Romeo, akhirnya keduanya harus mati muda. Di dunia tidak ada cinta yang sungguh-sungguh sempurna, yang ideal dan begitu utuh.

(diambil dari buku "Rahasia Kemenangan dalam cinta dan seks menuju pernikahan" )
(Pdt. Dr. Stephen Tong)

Selasa, 19 Maret 2013

Kesetiaan Allah (2)

Kita berbagi dengan Anak Allah di dalam pembenaran-Nya. Yesus pernah disalahkan , pernah jutaan dosa ditanggung-Nya. Manusia, roh-roh jahat, bahkan Bapa-Nya yang kudus, melemparkan tuduhan yang keras terhadap-Nya. Dia berdiri tanpa berbicara sepatah kata pun. Dia tidak menjawab apa-apa. Meskipun "Ia tidak berdosa, dan tipu tidak ada didalam mulut-Nya." Dia telah bersedia untuk menanggung dosa orang banyak itu dan, oleh karena itu, dia membisu ketika dituduh. Tuduhan dilontarkan, dan dia harus menanggungnya. Penderitaan-Nya yang paling di Getsemani dan diatas kayu salib adalah bahwa dia dipersalahkan di hadapan Allah; "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka." Pada waktu itu, satu-satunya hiburan adalah " Dia yang menyatakan aku benar telah dekat" (Yesaya 50:8). Dia mengetahui pencobaan yang dialami-Nya hanya sementara dan Dia akan mengatasinya. Sekarang Kegelapan telah berlalu. Murka Allah telah dicurahkan secara tuntas diatas Yesus. Kepala-Nya disambar petir dan guntur. Cawan-cawan murka Allah telah dicurahkan isinya sampai tetes terakhir keatas-Nya. Dia sekarang dibenarkan dari segala dosa yang ditimpakan ke atas-Nya. Bekas luka-Nya akan terlihat sampai kekekalan (Wahyu 5:6); tetapi penderitaan yang lain tidak akan menimpa-Nya lagi sedikit pun, Ketika Dia datang untuk kedua kalinya, Dia datang "tanpa menanggung dosa". (Ibrani 9:28). Kamu menderita di dalam penderitaan-Nya, kamu taat di dalam ketaatan-Nya, kamu mati di dalam kematiaan-Nya, kamu dibenarkan sebagaimana Kristus dibenarkan. Kesalahan masa lalumu tidak perlu menanggungnya lagi. Tidak ada kesalahan pun padamu seperti tidak ada kesalahan pada Anak Allah. Cawan murka tidak lagi menetas kepada Kristus dan juga kepada kamu. "Di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa" (Kisah Para Rasul 13:39).

(diambil dari buku " Watching unto Prayer " - Robert Murray M'Cheyne)

Hidup Bagi Kerajaan Allah.

Banyak orang membantah, menyatakan tidak setuju dan sebagainya jika kita berbicara tentang Injil kepada mereka. Padahal kalau kita berbicara tentang hal ini, maka segala perkataan kita pasti diturutinya. Mengajak orang lain datang di dalam Kerajaan Tuhan itu bukan sesuatu ajakan biasa, bukan ajakan masyarakat, Tetapi suatu peperangan rohani di mana kita memerlukan kekuatan Roh Kudus dan tanpa roh kudus tidak ada seorang pun yang dapat berhasil dalam penginjilan. Tanpa Roh Kudus tidak ada seorangpun yang dapat berhasil menjadi saksi Kristus. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata kepada orang-orang yang mengikuti Dia agar mereka berada di Yerusalem untuk berdoa, sampai Roh Kudus turun atas mereka dan mereka akan menjadi saksi Tuhan dari Yerusalem sampai ujung bumi. (Kisah Para Rasul 1:8).

(diambil dari buku "Hidup Kristen Yang Berbuah" - Pdt. Dr. Stephen Tong)

Kasih

Istilah kasih merupakan kata yang paling penting dan mendasar. Sifat Ilah akan memancar dari seseorang yang taat kepada Roh Kudus. Allah itu adalah kasih adanya. Allah mengasihi mereka yang tidak patut dikasihi. Yesus berfirman: "Jikalau engkau hanya mencintai mereka yang cinta kepadamu, apa bedanya engkau dengan Anak-anak kafir? (Lukas 6:32-36).

Allah yang mewahyukan Alkitab adalah kasih. Jika ada agama yang mengajarkan agar kita berbuat baik, maka agama itu cukup agung. Tetapi Yesus Kristus mengatakan, "Cintailah musuhmu." Ketika seorang percaya tidak lagi membenci dan membalas musuhnya, maka itu merupakan kekuatan yang asalnya dari Roh Kudus.

Buah Roh Kudus yang pertama dinyatakan melalui kasih. Kasih yang bukan hanya teori dan perkataan belaka, tetapi nyata dalam tindakan. Objek kasih tidak terbatas kepada yang patut dikasihi saja tetapi juga kepada yang tidak layak dikasihi. Kita seharusnya menghargai mereka yang selalu mempunyai cinta kasih yang keluar dari hati mereka tanpa memandang bulu. Janganlah hanya mencintai orang yang kaya. Jika ada cinta kasih dalam hati kita hendaknya itu bukan menjadi satu modal untuk mencari keuntungan.

(diambil dari buku "Hidup Kristen Yang Berbuah" - Pdt. Dr. Stephen Tong)

Kesetiaan Allah (1)

Orang-orang percaya dipanggil untuk bersekutu dengan Kristus. Bersekutu dengan orang lain berarti memiliki sesuatu bersama-sama dengannya. Seperti yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 4:32 tentang orang Kristen mula-mula bahwa mereka "sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaanya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama". Semua barang mereka adalah milik mereka bersama, mereka bersama-sama membagi semua yang mereka miliki. Inilah yang Yohanes ingin lihat di antara orang-orang Kristen mengenai hal-hal rohani."Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami" (1 Yohanes 1:3). Pernyataan yang sama digunakan disini, "Allah... memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya." Sungguh aneh, orang yang berdosa dan jahat harus dipanggil bersekutu dengan Anak Allah yang dikasihi-Nya. Namun memang demikian, Dia menjadi daging dan darah seperti kita, supaya kita dapat berbagi takhta-Nya dengan-Nya.

(diambil dari buku "Berjaga-jaga dalam Doa" - Robert Murray M'Cheyne)

Senin, 18 Maret 2013

Cinta Yang Kurang Seimbang.

Apa maksudnya? Semenjak Adam jatuh manusia memang tetap saling mencintai, akan jarang sekali ditemukan bahwa pria mencintai wanita tepat sama seimbang dengan wanita mencintai pria. Ada keluarga yang suaminya begitu mencintai istrinya, tetapi istrinya seolah-olah kurang mencintai suaminya, dan juga sebaliknya. Sehingga cinta itu menjadi tidak seimbang, dan juga sebaliknya. Sehingga cinta itu menjadi tidak seimbang. Dalam hal ini dipikirkan "untuk menyeimbangkan, karena cinta yang kurang seimbang mengakibatkan ada satu pihak yang ketakutan kehilangan pihak yang lain. Ini merupakan hal yang sangat praktis dan sederhana, tetapi sering terjadi, sehingga kalau pria yang begitu menginginkan seorang wanita, meskipun ia sudah sudah memperolehnya, ia selalu ketakutan kalau wanita itu akan hilang daripadanya. Apa sebabnya? karena dia tahu bahwa cintanya lebih daripada cinta wanita itu kepadanya. Ini cinta yang kurang seimbang.

Kita perlu menyerahkan kepada Tuhan dengan prinsip yang sama-sama saling menghormati bahwa cinta itu sebenarnya bersumber hanya dari satu saja. sehingga kalau kita terlalu kuatir, kita tidak mungkin memiliki hidup yang berbahagia.

Kadang-kadang pada saat kita mendapatkan cinta dari pihak lain, kita mulai melakukan kompensasi dengan cinta yang kita terima dari anak-anak. itu sebab ada suami yang merasa bahwa sebelum mempunyai anak istrinya memperhatikan dia, tetapi setelah ada anak, tidak memperhatikan dia lagi, Suami akan merasa sebagai orang asing didalam rumahnya. Demikian juga sebaliknya. Hal-hal seperti ini, sekalipun kecil, adalah fakta. Kita hidup didalam dunia harus menghadapi fakta. maka, saya harap Anda mengerti bahwa pasanganmu memerlukan waktu khusus untuk satu kenikmatan yang pribadi. Kalau tidak ada waktu lagi untuk berbulan madu seperti dulu, paling sedikit mau saling meluangkan waktu untuk pasangan kita, dimana anak-anakpun pada waktu itu tidak boleh ikut campur dan masuk dalam kehidupan pribadi itu.

(diambil dari buku "Keluarga Bahagia" - Pdt. Dr. Stephen Tong.)

Pada Mulanya Ada Pendusta !

Selama Hawa bisa melihat dengan jelas, ia baik-baik saja. Tetapi ketika si Ular menipunya, ia makan (Kejadian 3:13). Ketika Adam mengikutinya, dosa memasuki dunia. Tipu muslihat telah dan akan terus menjadi cara operasi Iblis. Tidak ada seorang pun akan mengikuti Iblis jika orang itu tidak terpedaya (Wahyu 12:9;20:10).

Buah apel tidak jatuh dari pohonnya. Hukum dosa ada didalam diri kita, karena ia berasal dari bapa-bapanya, si Iblis, dosa bekerja dengan cara yang sama: "Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini', supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa" (Ibrani 3:13). Paulus mengatakan bahwa sebelum kita dibebaskan oleh Kristus, kita "bebal, tidak taat, tertipu, dan diperbudak oleh segala jenis hawa nafsu dan kesenangan" (Titus 3:3, NIV). Ia menyuruh kita untuk menanggalkan manusia lama kita terdahulu (kedagingan, hukum dosa dalam diri kita), karena manusia lama ini "menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan" (Efesus 4:22). Allah berkali-kali memperingatkan kita terhadap dosa, Ia menyerukan agar kita berhati-hati terhadap kelicikannya. Pada kenyataannya kamu bahwa bisa menuliskan kalimat berikut ini sebagai sebuah aturan Ketika kedagingan menipu mu, kamu akan berdosa.

(di ambil dari buku " The Enemy Within" - Kris Lundgaard.

Jumat, 15 Maret 2013

Apa Itu Cinta? - Pdt. Dr. Stephen Tong

Cinta bukan sekedar "saya senang!" lalu orang lain melayani kesenangan kita. Kalau orang lain hanya melayani nafsu keinginan dan kesenangan kita saja, maka kita telah memakai cinta menjadi pembunuh emosi. Itu tidak mungkin menghasilkan kebahagiaan.

cinta sejati adalah cinta yang memberikan kasih dan sekaligus membiarkan pihak yang dicintai merasakan kasih. Dalam hal ini tidak mutlak stabil dan tidak mutlak sama waktu. Maksudnya, ada orang yang pada permulaan merasa tidak dikasihi tetapi kemudian baru merasakannya, sehingga memerlukan waktu. Apalagi jika perbedaan umur antara suami dan istri cukup besar. Perasaan seseorang yang berumur 20 sulit mengerti orang yang berusia 25 atau 30 tahun. Perlu waktu untuk menyesuaikan  Berarti kasih perlu dibubuhi dengan kesabaran untuk mencapai penyesuaian diri. Saling menyesuaikan diri sangat dibutuhkan. Penyesuaian diri memerlukan pengorbanan, tahan nafsu, waktu yang panjang, inilah kunci kebahagiaan. Banyak orang tidak bahagia dalam kehidupan keluarga hanya dikarenakan kurang sabar. kalau sabar menunggu setengah atau satu tahun saja, keluarga itu akan menjadi baik, tetapi karena tidak mau menunggu waktu, segalanya menjadi rusak. Perlu kesabaran dan menunggu untuk mendapatkan penyesuaian yang akan menghasilkan keindahan.

Cinta berarti mau belajar dari yang berbeda dengan saya dan menghargai. Seorang misionaris pertama kali pergi ke Hokaido. Ia sakit maag dan tidak bisa makan makanan mentah. Dikirim ke suatu kampung dimana makanannya selalu mentah, sayuran dan ikan mentah. Tetapi misionaris ini sudah berjanji untuk melayani disana. Setiap kali makan, Ia makan makanan mentah, langsung muntah. Di hadapan umum ia tetap telan. Setelah makan, ia ke belakang dan muntah. Kembali lagi makan bersama. Setelah beberapa tahun baru ia bisa beradaptasi dengan baik. Try to respect others, try to respect those you love.

(diambil dari buku "Keluarga Bahagia" Pdt. Dr. Stephen Tong).

Kamis, 14 Maret 2013

Doa Yang Palsu - Pdt. Billy Kristanto

Seorang penulis Abad Pertengahan, Bernard of Clairvaux, pernah mengatakan bahwa orang yang katanya suka berdoa sendiri dengan salehnya tetapi setiap kali pertemuan doa bersama tidak pernah mau datang untuk berdoa, orang itu bukan orang yang baik - ia mungkin berbohong atau munafik. Jika kehidupan doa pribadi sangat baik, tidak ada alasan untuk tidak bersama-sama datang berdoa. Ini sama saja dengan mengatakan tidak perlu lagi datang beribadah karena seluruh kehidupannya adalah ibadah. Orang yang berelasi baik dengan Tuhan dalam doa, juga akan menyediakan waktu-waktu khusus untuk berdoa bersama. Tidak mungkin orang bisa berdoa setiap saat, jika orang itu tidak bisa dalam perkara kecil menyediakan waktu khusus untuk berdoa. Gereja yang tidak berdoa tidak akan maju. Gereja itu bisa saja dengan sibuk dengan aktifitas, tetapi bukan mengerjakan pekerjaan Tuhan. Janganlah kita menyamakan pekerjaan Tuhan dengan banyaknya aktivitas.

(diambil dari buku "Ajarlah Kami Bertumbuh" Pdt. Billy Kristanto)

Ibadah Yang Salah - Pdt. Billy Kristanto

Sangat menakutkan kalau mimbar dipakai untuk melampiaskan emosi pengkotbah sendiri. Tuhan tidak akan menyertai pemberita seperti itu. Pernah ada pengkotbah yang memaki-maki orang lain di mimbar karena emosinya sendiri. Dalam hal ini bukannya pendengar yang gentar, tetapi pengkotbah itu sendiri, karena ia bukan berkata-kata dari Roh Kudus, melainkan dari emosinya sendiri, sehingga tidak ada ketenangan dalam dirinya. Orang yang dipenuhi Roh Kudus seharusnya tenang dan tidak menegur dengan menjatuhkan, tetapi menegur dan membawa orang kepada pertobatan yang sejati.

Firman Tuhan berkata bahwa yang menghakimi bukan hanya yang berkata-kata, tetapi juga yang mendengarkan. Ini adalah perintah firman Tuhan dan kita tidak boleh tidak taat. Ketika mereka yang memiliki karunia bernubuat mendengarkan tetapi tidak menghakimi, mereka bersalah karena tidak menaati firman Tuhan. Bagian ini sangat jarang dikotbahkan. Apalagi gereja gereja sekarang mengajarkan untuk menaati pimpinan sepenuhnya. Jemaat menjadi semakin takut untuk bersikap kritis karena mereka mengatakan itu adalah suara Tuhan, sehingga hamba Tuhan disamakan dengan Tuhan sendiri. Ini bukanlah kepemimpinan yang diajarkan firman Tuhan. Pemimpin-pemimpin adalah orang yang mempunyai kelemahan sehingga jemaat perlu mendoakan mereka.

(diambil dari buku " Ajarlah kami Bertumbuh" Pdt. Billy Kristanto)

Rabu, 13 Maret 2013

Apakah ciuman bibir itu termasuk seks? - Pdt. Dr. Stephen Tong

Tentu, Tentu engkau tidak mau mencium paku atau mencium kayu, bukan? Mengapa cium bibir disebut permulaan seks? Bibir memiliki syaraf yang sangat peka. Bibir bertemu dengan bibir akan mengakibatkan rangsangan yang sangat kuat pada alat kelamin. Di sini orang yang sedang pacaran tidak sadar sedang memberikan jalan yang begitu lebar dan lampu hijau kepada Iblis. melalui ciuman bibir yang tiada henti, menyebabkan masing masing dirangsang untuk siap berhubungan seks dan akhirnya sangat mudah dicobai, Itu sebabnya, jangan terlalu berani untuk melakukan pendekatan cium bibir, karena rangsangan itu membawa cinta selangkah demi selangkah maju bercampur berahi seksual, yang tidak akan pernah puas sampai selesai melakukan hubungan kelamin. Saat itulah baru engkau menyesal. Berhentilah melakukan tindakan berciuman di saat berpacaran adalah penguasaan diri yang merupakan buah Roh Kudus.

(diambil dari buku "Rahasia kemenangan dalam cinta dan seks" - Pdt. Dr. Stephen Tong)

Agama dan Takhyul - Pdt. Dr. Stephen Tong

Banyak orang yang sengaja memakai salah satu unsur agama dan mengubahnya menjadi magic. magic boleh dibagi dua macam, white magic dan black magic. White magic adalah tipu muslihat (trick), sedangkan Black magic mengandung kuasa setan (demonic power). White magic adalah semacam keahlian untuk menipu mata orang lain sehingga dengan mata fisik mereka melihat hal yang mengherankan terjadi, karena belum sanggup menguji dengan matanya sendiri mengenai bagaimana taktiknya. Black Magic memakai kuasa supraalamiah, sehingga orang yang berada didalam lingkaran hukum alam diganggu atau dikuasai oleh kuasa diluar alam; inilah yang dimaksud dengan demonic power atau kuasa dari iblis atas pesuruh-pesuruhnya. maka kita membedakan white magic dengan black magic. Tapi, keduanya bukan agama. Ada pemimpin-pemimpin agama yang sebenarnya bukan nabi dan bukan orang yang diutus Tuhan. namun mereka memakai cara demikian dan menggabungkannya dengan agama

dari buku Iman dan Agama - Pdt. Dr. Stephen Tong.

5 Ciri Dewasa Dalam Pemikiran 1 Korintus 14:20

Ciri kedewasaan yang pertama adalah melihat Tuhan, bukan manusia. Jemaat Korintus tidak dewasa karena mereka "melihat" kepada Paulus, Apolos, Petrus, sehingga terjadi favoritisme. Jemaat yang memiliki favoritisme terhadap hamba-hamba Tuhan bukanlah jemaat yang dewasa. Orang yang dewasa, kalaupun mendukung pemimpinnya, itu dilakukan bukan karena manusia, melainkan karena Tuhan..

Ciri kedewasaan yang kedua adalah memikirkan orang lain dan demi mereka kita berusaha untuk tidak menjadi batu sandungan. Waktu orang lain mengatakan ada sesuatu yang tidak beres dengan diri kita dan kita malah marah, kita sebenarnya kurang dewasa. Alkitab mengatakan, jika apa yang kita perbuat itu menjadi batu sandungan, kita tidak bisa memakai prinsip privasi. kita harus introspeksi diri dan berubah. Prinsip kasih itu memikirkan orang lain, bukan bersikeras dengan pendapat diri sendiri, ini namanya egois.

Ciri kedewasaan yang ketiga dikaitkan dengan konsep anggota tubuh Kristus. Dewasa berarti kita tahu bagian atau fungsi kita masing-masing. jika kita tidak mengenal diri, kita belum dewasa. jika setelah bertahun-tahun kita masih bingung dimana fungsi kita dalam tubuh Kristus, mungkin saja kita belum dewasa. kita memang perlu bergumul dihadapan Tuhan untuk mengenal fungsi kita masing-masing. Apapun fungsinya kita harus bertekun dan setia mengerjakannya.

Ciri kedewasaan yang keempat adalah menjadi berkat dan membangun orang lain lebih dari sekedar mendapatkan karunia sebanyak-banyaknya. mengapa gereja tertentu miskin sekali karunia rohaninya? Jawaban yang sebenarnya adalah bahwa Alkitab tidak mengajar untuk mengejar karunia rohani sebanyak-banyaknya. Jika kita minder karena hal ini, kita sudah terjebak dalam semangat kompetisi dunia. Ambisi yang kudus seharusnya berkata, "Berapa pun talenta yang Tuhan percayakan, saya akan memakainya menjadi berkat untuk orang lain". ini adalah prinsip kasih. Berapa banyak talenta yang Tuhan beri, itu ada dalam kedaulatan-Nya. kalau Tuhan hanya memberi satu talenta, tugas kita adalah memakai yang satu ini menjadi berkat untuk orang lain

Ciri kedewasaan yang kelima adalah mengerti esensi lebih dari fenomena. Paulus, waktu membahas karunia bernubuat dan berbahasa lidah, tidak hanya membahas sebatas fenomena. Orang yang terus membahas fenomena tidak bisa melihat akarnya. Orang itu terjebak dalam kasus demi kasus. Demikian juga ketika kita belajar menyelidiki diri kita sendiri, jangan hanya melihat segala sesuatu dari fenomena saja. Jika kita hanya mengejar hati nurani saja tetapi tidak mau tunduk kepada firman Tuhan, hati nurani kita akan bersifat sangat subjektif dan akhirnya relatif. Kita pikir kita benar, tetapi ternyata tidak alkitabiah.

Ajarlah Kami Bertumbuh - Billy Kristanto