Senin, 18 Maret 2013

Pada Mulanya Ada Pendusta !

Selama Hawa bisa melihat dengan jelas, ia baik-baik saja. Tetapi ketika si Ular menipunya, ia makan (Kejadian 3:13). Ketika Adam mengikutinya, dosa memasuki dunia. Tipu muslihat telah dan akan terus menjadi cara operasi Iblis. Tidak ada seorang pun akan mengikuti Iblis jika orang itu tidak terpedaya (Wahyu 12:9;20:10).

Buah apel tidak jatuh dari pohonnya. Hukum dosa ada didalam diri kita, karena ia berasal dari bapa-bapanya, si Iblis, dosa bekerja dengan cara yang sama: "Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini', supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa" (Ibrani 3:13). Paulus mengatakan bahwa sebelum kita dibebaskan oleh Kristus, kita "bebal, tidak taat, tertipu, dan diperbudak oleh segala jenis hawa nafsu dan kesenangan" (Titus 3:3, NIV). Ia menyuruh kita untuk menanggalkan manusia lama kita terdahulu (kedagingan, hukum dosa dalam diri kita), karena manusia lama ini "menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan" (Efesus 4:22). Allah berkali-kali memperingatkan kita terhadap dosa, Ia menyerukan agar kita berhati-hati terhadap kelicikannya. Pada kenyataannya kamu bahwa bisa menuliskan kalimat berikut ini sebagai sebuah aturan Ketika kedagingan menipu mu, kamu akan berdosa.

(di ambil dari buku " The Enemy Within" - Kris Lundgaard.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar