Jumat, 15 Maret 2013

Apa Itu Cinta? - Pdt. Dr. Stephen Tong

Cinta bukan sekedar "saya senang!" lalu orang lain melayani kesenangan kita. Kalau orang lain hanya melayani nafsu keinginan dan kesenangan kita saja, maka kita telah memakai cinta menjadi pembunuh emosi. Itu tidak mungkin menghasilkan kebahagiaan.

cinta sejati adalah cinta yang memberikan kasih dan sekaligus membiarkan pihak yang dicintai merasakan kasih. Dalam hal ini tidak mutlak stabil dan tidak mutlak sama waktu. Maksudnya, ada orang yang pada permulaan merasa tidak dikasihi tetapi kemudian baru merasakannya, sehingga memerlukan waktu. Apalagi jika perbedaan umur antara suami dan istri cukup besar. Perasaan seseorang yang berumur 20 sulit mengerti orang yang berusia 25 atau 30 tahun. Perlu waktu untuk menyesuaikan  Berarti kasih perlu dibubuhi dengan kesabaran untuk mencapai penyesuaian diri. Saling menyesuaikan diri sangat dibutuhkan. Penyesuaian diri memerlukan pengorbanan, tahan nafsu, waktu yang panjang, inilah kunci kebahagiaan. Banyak orang tidak bahagia dalam kehidupan keluarga hanya dikarenakan kurang sabar. kalau sabar menunggu setengah atau satu tahun saja, keluarga itu akan menjadi baik, tetapi karena tidak mau menunggu waktu, segalanya menjadi rusak. Perlu kesabaran dan menunggu untuk mendapatkan penyesuaian yang akan menghasilkan keindahan.

Cinta berarti mau belajar dari yang berbeda dengan saya dan menghargai. Seorang misionaris pertama kali pergi ke Hokaido. Ia sakit maag dan tidak bisa makan makanan mentah. Dikirim ke suatu kampung dimana makanannya selalu mentah, sayuran dan ikan mentah. Tetapi misionaris ini sudah berjanji untuk melayani disana. Setiap kali makan, Ia makan makanan mentah, langsung muntah. Di hadapan umum ia tetap telan. Setelah makan, ia ke belakang dan muntah. Kembali lagi makan bersama. Setelah beberapa tahun baru ia bisa beradaptasi dengan baik. Try to respect others, try to respect those you love.

(diambil dari buku "Keluarga Bahagia" Pdt. Dr. Stephen Tong).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar