Selasa, 19 Maret 2013

Kesetiaan Allah (2)

Kita berbagi dengan Anak Allah di dalam pembenaran-Nya. Yesus pernah disalahkan , pernah jutaan dosa ditanggung-Nya. Manusia, roh-roh jahat, bahkan Bapa-Nya yang kudus, melemparkan tuduhan yang keras terhadap-Nya. Dia berdiri tanpa berbicara sepatah kata pun. Dia tidak menjawab apa-apa. Meskipun "Ia tidak berdosa, dan tipu tidak ada didalam mulut-Nya." Dia telah bersedia untuk menanggung dosa orang banyak itu dan, oleh karena itu, dia membisu ketika dituduh. Tuduhan dilontarkan, dan dia harus menanggungnya. Penderitaan-Nya yang paling di Getsemani dan diatas kayu salib adalah bahwa dia dipersalahkan di hadapan Allah; "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka." Pada waktu itu, satu-satunya hiburan adalah " Dia yang menyatakan aku benar telah dekat" (Yesaya 50:8). Dia mengetahui pencobaan yang dialami-Nya hanya sementara dan Dia akan mengatasinya. Sekarang Kegelapan telah berlalu. Murka Allah telah dicurahkan secara tuntas diatas Yesus. Kepala-Nya disambar petir dan guntur. Cawan-cawan murka Allah telah dicurahkan isinya sampai tetes terakhir keatas-Nya. Dia sekarang dibenarkan dari segala dosa yang ditimpakan ke atas-Nya. Bekas luka-Nya akan terlihat sampai kekekalan (Wahyu 5:6); tetapi penderitaan yang lain tidak akan menimpa-Nya lagi sedikit pun, Ketika Dia datang untuk kedua kalinya, Dia datang "tanpa menanggung dosa". (Ibrani 9:28). Kamu menderita di dalam penderitaan-Nya, kamu taat di dalam ketaatan-Nya, kamu mati di dalam kematiaan-Nya, kamu dibenarkan sebagaimana Kristus dibenarkan. Kesalahan masa lalumu tidak perlu menanggungnya lagi. Tidak ada kesalahan pun padamu seperti tidak ada kesalahan pada Anak Allah. Cawan murka tidak lagi menetas kepada Kristus dan juga kepada kamu. "Di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa" (Kisah Para Rasul 13:39).

(diambil dari buku " Watching unto Prayer " - Robert Murray M'Cheyne)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar