Marah hanya bisa membereskan
diri sendiri tapi tidak bisa membereskan orang lain. Seorang guru yang agung
adalah guru yang tidak gampang marah. Seorang ayah yang berhasil dalam mendidik
anak tahu kapan dia harus marah dan kapan dia tidak perlu marah. Banyak orang
yang tidak mengerti akan prinsip ini gampang diperbudak emosinya sendiri. Kalau
dia sudah tidak tahan, maka dia meledakkan amarahnya dan merasa lega. Akhirnya
amarah itu hanya menyelesaikan diri sendiri, tidak menyelesaikan orang
lain.Kalau seseorang sudah marah, anaknya dipukul setengah mati, benda-benda
dirusak. Semua dianggap salah, hanya dirinya yang tidak salah. Akibatnya, bukan
saja sang anak tidak memperoleh didikan, ia malah belajar memakai cara yang
sama jika sudah besar.
Jadi yang perlu adalah
belajar, marah tidak berguna. Marah hanya menyelesaikan kerisauan yang ada di dalam
dirimu lalu melemparkannya kepada orang lain. Janganlah marah kecuali marahmu
adalah amarah yang berada di dalam pengudusan Roh Kudus, bagi kemuliaan Tuhan
Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar